Mengenal Sejarah dan Asal-Usul Cokelat

Sejak dahulu kala, cokelat merupakan makanan yang digemari banyak orang di seluruh penjuru dunia. Namun tahukah Anda, dari mana cokelat berasal? Dan bagaimana cokelat pada akhirnya bisa menjadi salah satu rasa paling favorit dalam berbagai makanan dan minuman? Simak artikel berikut.

Sejarah Cokelat

Asal-usul kakao

Ketika berbicara tentang asal usul cokelat, pertama-tama kita perlu berbicara tentang dari mana kakao, tanaman asalnya, sebenarnya berasal.

Banyak orang mengira bahwa kakao ditemukan oleh peradaban Maya pada tahun 400 Masehi, namun ternyata sejarah kakao sudah bermula sejak 5.300 tahun yang lalu! Menurut sebuah makalah baru yang diterbitkan dalam jurnal  Nature Ecology & Evolution, bukti paling awal dari budidaya pohon kakao oleh manusia ditemukan di wilayah Amazon bagian atas Ekuador.

Peradaban Maya di Amerika Tengah dan Selatan kemudian membudidayakan pohon kakao mulai tahun 400 Masehi. Biji kakao digiling untuk membuat xocoatl, yakni minuman cokelat yang terasa pahit. Pada saat itu, cokelat dihargai karena khasiat medisnya, alih-alih karena rasanya.

Kemudian pada tahun 1200 M, kerajaan Aztec menyebar ke seluruh wilayah Mesoamerika. Pada saat itu, biji kakao dianggap sangat berharga sampai-sampai suku Aztec menggunakannya sebagai mata uang. Suku Aztec percaya bahwa dewa Quetzalcoatl sendiri-lah yang menganugerahkan pohon kakao kepada mereka.

Penyebaran cokelat

Pada tahun 1500-an, penakluk Spanyol Hernando Cortés melakukan perjalanan ke Meksiko dan bertemu dengan orang-orang Aztec, di mana ia kemudian dikenalkan dengan buah kakao. Dia kemudian membawa biji kakao ke Spanyol, yang kemudian menyebar ke seluruh Eropa. 

Pada tahun 1615, Anna dari Austria mempopulerkan cokelat ketika ia menikah dengan Raja Louis XIII. Minuman cokelat menjadi lambang status dan minuman modis para aristokrat di Paris, dan dari sana, cokelat menyebar ke masyarakat Eropa kelas atas.

Diciptakannya cokelat

Pada tahun 1828, kakao dibawa ke era baru dengan penemuan alat cocoa press oleh seorang ahli kimia asal Belanda. Mesin tersebut mengepres biji kakao yang telah dipanggang hingga mengeluarkan cocoa butter (lemak kakao) dan menyisakan cake kering. Cocoa cake tersebut kemudian dihaluskan menjadi bubuk kakao. Dengan adanya penemuan ini, memungkinkan kakao untuk digunakan sebagai bahan dalam pembuatan beragam produk seperti kue dan roti, dan juga membuat cokelat jauh lebih terjangkau.

Pada tahun 1847, perusahaan cokelat Inggris J.S. Fry & Sons menciptakan cokelat batangan pertama dari bubuk kakao yang dicampur dengan lemak kakao dan gula. Pada tahun 1875, seorang ahli cokelat dari Swiss menemukan cokelat susu pertama dengan menambahkan susu bubuk.

Baca juga: 3 Kreasi Cokelat Praline untuk Bisnis Anda

3 Fakta Menarik tentang Cokelat

1. Makanan para dewa

Nama latin untuk tanaman kakao, Theobroma cacao, secara harfiah berarti 'makanan para dewa'. Tanaman ini dinamai pada tahun 1753 oleh naturalis Swedia bernama Carl von Linné.

2. Titik leleh cokelat adalah 30-32 derajat Celcius

Cokelat adalah satu-satunya makanan di dunia yang memiliki titik leleh di bawah suhu tubuh manusia (37 derajat Celcius).

Dengan titik leleh cokelat pada 30-32 derajat Celcius, ia tidak meleleh di tangan Anda, tetapi meleleh dengan lembut di mulut.

Baca juga: Cara Mengeraskan Cokelat Tanpa Kulkas

3. Kaisar Aztec biasa minum lebih dari 50 cangkir cokelat sehari

Selama masa pemerintahan kekaisaran Aztec, biji kakao dianggap sangat berharga karena menyegarkan dan berkhasiat. Montezuma, kaisar Aztec, sangat tertarik dengan minuman cokelat xocoatl sampai-sampai ia meminum lebih dari 50 cangkir cokelat sehari!